Banda Aceh

Aceh1.jpg (54825 byte)

Gereja “Hati Kudus Yesus” di Banda Aceh

Aceh2.jpg (31610 byte)

Tabernakel

Aceh3.jpg (42774 byte)

Bagian  luar  Gereja
(1926)

 

Aceh4.jpg (53443 byte)

Bagian dalam Gereja
 
Upacara Perkawinan

 

Aceh5.jpg (34167 byte)

Bagian luar  Gereja

Aceh6.jpg (53044 byte)

Bagian dalam Gereja
 
Pastor Ferdinando

 


Gelombang laut  dasyat yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 menghasilkan tsunami yang hebat menyebabkan 250.000 korban jiwa di Asia Tenggara, yang berpusat di Banda Aceh

Jenazah para korban gelombang tsunami di bawa ke tempat pemakaman massal

Wajah Banda Aceh yang porak poranda setelah Tsunami

BANDA ACEH - Paroki Hati Kudus Yesus

Gereja katolik, Jl. Jend. A. Yani 2, Kotak Pos 33, BANDA ACEH 23001
Tel. 0062.651.21205
Fax 0062.651.32139

Cell. 006281360178407
E-mail: ferdinandoseveri@telkom.net

P. Ferdinando Severi
 

Banda Aceh, atau dikenal dengan nama sebelumnya Kutaraja,  merupakan ibukota provinsi D.I.Aceh. Daerah ini terletak sekitar 604 km dari Medan. Cukuplah mudah untuk datang ke Aceh, hanya memakan waktu 2,5 jam dengan menggunakan pesawat dari Jakarta, dan 45 menit dari Medan. Bisa juga kita melakukan perjalanan antara Medan dan Banda Aceh sesering mungkin dengan menggunakan bus yang sangat nyaman, dan hanya memakan waktu 8-9 jam (non stop) melalui perjalanan malam hari sampai ke Banda Aceh. Populasi terdiri dari 200.000 jumlah penduduk. Sejak masa itu Banda Aceh telah menjadi pusat administrasi, keagamaan, perdagangan,dan pendidikan. Di sana banyak juga ditemukan sisa-sisa peninggalan sejarah dan hal-hal menarik lainnya. Alam sekitarnya mampu memberikan pemandangan yang menakjubkan dan pantainya yang indah mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung.
 
 
Di Aceh, yang merupakan provinsi Muslim di Sumatra bagian Utara yang sedang meminta hak independent (merdeka), ada seorang missionaris yang berkarya untuk meningkatkan dialog interreligious dan mengangkat persoalan hak azasi manusia.
Dialah Pastor Ferdinando Severi, seorang biarawan fransiskan konventual yang telah menetap di Indonesia selama 30 tahun dan sejak tahun 1991 tinggal di Aceh. Beliau sibuk dengan kegiatan sosial di satu-satunya paroki yang ada di  provinsi tersebut yang terletak di Banda Aceh, yang memiliki 1400 umat Katolik dari keseluruhan penduduk yang mencapai 200.000 jiwa. Salah satu dari kegiatan sosial Pastor Severi adalah menangani anak-anak cacat muslim, dengan tujuan untuk menunjukkan kepada para muslim bahwa kita memiliki perasaan kasih sayang dan keterbukaan hati pada mereka kendatipun adanya perbedaan agama. Hal ini juga beliau utarakan kepada Fides (1 majalah/ Koran international). Bantuan financial yang diberikan oleh organisasi Charitas Indonesia dan para dermawan dari Italy dan Eropa membuat Pastor Severi mampu menyelenggarakan operasi bedah pada ribuan anak-anak cacat yang tidak mampu.
 
 
Pastor Ferdinando tidak hanya mendapatkan “cinta tetapi juga ancaman” atas keberadaannya dan semua aksi sosial dan amal kasih yang dilakukannya. Setiap tahunnya dia mengumpulkan hampir 70 orang (hampir semua anak-anak) yang memiliki cacat fisik (polio, bibir sumbing, dll) yang kemudian dibawanya ke  rumah misi Delitua (Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya di Pematangsiantar) untuk mendapatkan perawatan dan pembedahan seperti yang mereka butuhkan. Operasi bedah tersebut bersifat gratis dan dilakukan oleh para ahli bedah yang berasal dari Belanda, akan tetapi para pasien membutuhkan waktu ber bulan-bulan untuk menjalani perawatan phisioterapi di unit khusus yang memerlukan biaya yang sangat mahal yang semuanya ditanggung oleh Pastor Severi tanpa memungut bayaran dari para pasien. Sebagai balasan atas semua ini, walaupun memang sangat banyak yang mencintainya, namun Pastor Severi juga menjadi ancaman bagi pemimpin-pemimpin Muslim yang beranggapan bahwa kegiatan amal kasih dan sosial yang dijalankan oleh Pastor Severi merupakan cara lain untuk mencari pemeluk agamanya (kristianisasi). Karna memang terbukti bahwa tidak hanya satu dari pasien yang pernah ditolongnya telah terdorong untuk masuk agama Katolik melalui Pastor Ferdinando.

 

:: Home ::
 
missioneofmconv@virgilio.it- custodiami@telkom.net