Deli Tua -
Cittą aperta
Click on
the photos to enlarge
DELI TUA - Biara Santo Yosef
Komplek Fransiskan Konventual
Biara Santo Yosef - Pastoran Katolik Delitua
Jalan Sibiru Biru,
No. 1, Lk. V, RT 002, RW 003
Delitua 20355
Medan - Sumatera Utara
Indonesia
Telepon : 061 7030114
Faximil : 061 7030312
Email :
custodiami@telkom.net
ofmconv_indonesia@yahoo.co.id
Jauh sebelum tahun 1550 orang-orang portugis
memulai penjelajahan di sekitar pulau sumatera dan memprogramkan sebuah
pelabuhan kecil dimana sungai deli sebagai jalur pelayaran dan dibangun
pelabuhan tersebut yang diramai Deli Tua karena dibangun di desa yang sudah
berdiri.
Aktivitas
komersial sangat terbatas untuk penduduk setempat yang menunggu
kapal yang datang dari portugis. Sepintas lalu perkembangan cukup
pesat dengan datangnya teman-teman dari India yang telah memulai
abad sebelumnya dan memilih Deli Tua sebagai pusat pekebunan
tembakau, tembakau deli sampai hari ini terkenal di pasaran jerman
dan belanda karena sangat bagus untuk sigaret.
Mengikuti
jalur pelabuhan yang digantikan dengan rel kereta api dan jalan
besar untuk truk, menyatukan Deli Tua dengan pelabuhan besar di
Belawan.
Perkebunan
tembakau di Deli Tua mereka kenal sebagai tempat terbesar setelah
pulau jawa dan di sini tinggallah orang-orang semi budak sampai
pengusiaran terhadap orang-orang belanda pada tahun 1948.
Orang-orang cina tiba dari berbagai benua untuk bagian teknik maupun
buruh dan daerah sumatera selatan menadi daerah pemasaran yang
semuanya memproduksi dan memperdagangkan tembakau.
Pertumbuhan penduduk setempat yakni orang karo salah satu dari suku
batak tinggal mengamati pergerakan ini, bangga akan keebebasan
mereka dan bangga akan sawah/ladang, hutan dan pepohonan yang
menghasilkan gula.
Setelah
tahun 1948 mulai proses assimilasi dan Deli Tuamenjadi desa besar
dimana setiap hari mereka berangkat dengan truk untuk menambah
berbagai barang dagangan dari daerah tersebut. Pada tahun 50-an
sebuah ide bagus datang dari perkebunan yakni membagi penduduk lokal
yang tidak dijumpai lebih disekitas desanya dan mencari sistem yang
baik untuk pembangunan jalan, sekolah dan rumah sakit, dll.
Pada 6
April 1968, tiga misionaris pertama menjumpai situasi yang agak
lunak, jalan pertanian yang dibangun pada rivolusi komunis pada
tahun 1965. di banyak daerah, pemerintah setempat menghadiahkan
sebidang tanah untuk gereja dan sekolah dan juga pusat sekolah di
Deli Tua merupakan bekas asrama perkebunan.
Pada
tahun-tahun ini, gereja katolik mengalami kesulitan untuk memulai,
para misionaris harus bertentangan dengan orang-orang Deli, sebuah
jeep willys antiperang, misa yang diatur oleh uskup, una miwol usata
dan sebuah lambretta strepitante, parodia dengan pusat delitua
merupakan stasi yang kesepuluh dari katedral Medan.
Perkembangan
misi sampai terbentuk 3 paroki, 100 stasi, kurang lebih 100 katekis dan
30.000 umat beriman.
Continua (Delitua - Il cuore della Missione)
|